Tuesday, September 29, 2015

Inilah Hidup

1 Year Later...
Hai sudah lama tak berkunjung, kalau diibaratkan sebuah jalan, mungkin perlu sepasang kaki yang kuat lagi untuk melangkah masuk ke dalam blog ini untuk menembus semak belukar yang telah mengakar di ointu masuknya, hihi
Setahun gak buka blog ada banyak perkembangan dalam kisah sang penulis, (ceilee,,,). Yap, perlu diketahui, saya bukan seorang mahasiswa lagi, udah wisuda maksudnya...sayangnya moment wisuda gak sempat di-share ke sini, yah semenjak jadi manusia dewasa ini, jiwa ke-alay-an saya pun mulai memudar. Ternyata bahagia wisuda itu cuma sementara aja, karena dibalik satu hari dengan senyuman termanis waktu prosesi wisuda ada rentetan hari yang pahit dan getir untuk di jalani sebagai pengangguran. (curcol). Untungnya status yang begitu nista itu tidak bertahan lama bersama saya, dan saya pun tidak betah berlama-lama dengannya.
Banyak yang bilang rezeki gak akan kemana, nah inilah yang terjadi pada saya, setalah melayangkan  gugusan surat lamaran ke beberapa tempat, akhirnya saya terpanggil untuk interview di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang finance di salah satu kota di provinsi tetangga (dirahasiakan)Niat awalnya sih cuma jalan-jalan aja, eh sekalian aja cari peluang juga, (huehe, sambil menyelam cari mutiara). Dengan mengayunkan langkah optimis saya ikuti proses interview tersebut dengan harapan yang menggebu-gebu agar saya bisa diterima di sana. Saya berkeinginan kuat untuk bisa bekerja di sana. 
Seminggu kemudian,, saya terpanggil di salah satu yayasan pendidikan di kota ini juga, yang kebetulan ada perekrutan tenaga pendidik di yayasan tersebut, dan kebetulan lagi surat lamaran yang saya e-mail-kan 2 bulan sebelumnya juga ikut terpanggil untuk mengikuti rangkaian tes, dan ada hal yang beda dalam menjalani tes ini, saya merasa tak sepenuh hati lagi menjalaninya, karena hrapan terbesar saya ada pada hasil interview pertama tadi. Setelah menjalani beberapa tes, yang ,menurut saya, saya tak menampilkan usaha maksimal dalam memghadapinya, dan ternyata di sinlah saya diterima. Pada akhirnya  saya menetap di sini, di kota ini, nah kok bisa gitu ya?, saya juga gak tau. tapi, satu hal yang pasti ada di pikiran saya, Allah sudah letakkan rezeki saya di kota ini.
Perkembangan dalam hidup saya pastinya itu sesuai harapan saya, tapi perubahan yang terjadi dalam hidup saya sekarang ini tak pernah saya memimpikannya sebelumnya. Saya sama sekali tidak pernah berharap untuk hal ini, tapi yang namanya nurani gak akan pernah bisa diingkari, tetap saja dia meneriakkan bahwa inilah yang sebenarnya yang saya butuhkan. sepertinya Allah mengabulkan doa-doa saya. saya teringat pada doa-doa yang selalu saya selipkan dalam hari-hari berstatus sebagai pengangguran "Ya Allah, berilah pekerjaan yang terbaik untuk hamba"  Dibalik ketakjuban saya terhadap hidup saya banyak perenungan yang saya lakukan, dan akhirnya satu kesimpulan yang saya ambil "Allah tak selalu memberikan hal-hal yang kita inginkan, akan tetapi Allah selalu memberi apa yang kita butuhkan, baik dalam pandangan kita belum tentu baik dalam pandangan Allah." 


0 comments:

Post a Comment